Citizen Reporter, Hadi Saputra, Mantan Ketua IPM Sulsel periode 2004-2006 melaporkan dari Makassar.
TRIBUN-TIMUR.COM - Aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sulawesi Selatan (IPM Sulsel) membuka posko Sejuta Jilbab Untuk Polwan Indonesia.
Ini adalah salah satu bentuk kepedulian IPM Sulsel dalam mendukung kebijakan Kapolri Jendral Polisi Sutarman yang membolehkan pemakaian jilbab untuk polisi wanita Indonesia.
Karena
kami menilai bahwa kebijakan selama ini yang tidak membolehkan jilbab
untuk polwan telah melanggar hak azazi manusia (HAM). Olenya itu,
menurutnya dengan adanya kebijakan ini maka perlu adanya dorongan dari
ekstra parlemen untuk mendorong kebijakan ini agar tidak ditunda tunda
lagi hanya karena alasan belum adanya anggaran kepolisian untuk
pengadaan jilbab.
IPM Sulsel akan membantu Polisi Wanita
Indonesia untuk mendapatkan haknya. Kami yakin masyarakat Indonesia
sangat mendukung kebijakan ini dan kami percaya kalau masyarakat akan
rela menyumbangkan sedikit harta yang mereka miliki untuk polisi wanita
Indonesia.
Olehnya itu, Ikatan Pelajar Muhammadiyah mencoba
menfasilitasi dengan membuka posko-posko sejuta jilbab untuk polwan
Indonesia di setiap level Pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
se-Sulawesi Selatan. Mulai dari PW IPM, PD IPM, PC IPM dan Sampai
Pimpinan Ranting IPM yang tersebar di sekolah sekolah,
Pesantren-pesantren masjid dan desa di sulsel ini.
Selain itu, IPM Sulsel
juga akan mendorong kepada pemerintah untuk menganggarkan pengadaan
jilbab untuk Polisi Wanita dan mendesak kepada pemerintah untuk merespon
kebijakan ini dengan mengadakan regulasi terkait hal tersebut. Gerakan
Sejuta Jilbab untuk Polwan ini dikoordinir langsung oleh IPMawati se-
SulSel. (*)
Source : http://t.co/WGz0rtwfLX